Berikut curhatnya:
Aku Re. Ceritanya di mulai dari saat aku SMK.
Waktu itu aku sedang ada PKL (praktek kerja lapangan) di dinas perumahan kota Bandung bulan Okt-Des 2006.
Di sana aku bertemu seorang cowok. Dika namanya. Dia baik banget. Yah..aku memang suka sama dia, sampai akhirnya aku bisa deket terus kenal lebih dekat sama dia.
Akhirnya kita jadian. Aku sama dia ternyata beda usia 15 tahun, tapi aku nyaman soalnya dia tau cara menghadapi wanita seperti apa. Ya tentu aza karena dia sudah pernah menikah (duda). Tapi itu gak masalah buat aku, yang penting bukan merebut suami orang.
Awalnya hubungan kami baik-baik saja setelah berjalan hampir 2 tahun, sampai akhirnya mantan istrinya tiba-tiba pergi meninggalkan anaknya yg masih SD saat itu. Tentu perhatiannya jadi teralihkan ke anaknya. Aku bisa ngerti, aku tahu rasa sayang orang tua ga kan bisa dihalangi dengan apapun.
Aku coba mengerti itu, tapi saat ada kesempatan bertemu, hati aku ga mau ngerti. Aku ga mau jauh dari dia, aku ga mau dia ngebahas tentang anaknya,tapi aku yakin ingin nikah sama dia.
Tapi setiap aku bilang "A, aku mau nikah sama Aa."
Dia selalu saja bilang "Ya neng, Aa juga mau,tapi apa neng siap klo nanti Aa bawa anak Aa?"
Aku mulai diam, aku ga tau harus menjawab ya atau tidak, karena di satu sisi aku ga mau kehilangan dia, tapi di sisi lain aku ga mau tinggal dengan anaknya.
Kenapa? Ya...aku belum pernah punya anak, aku takut kasih sayang yang aku berikan untuk anaknya bukan kasih sayang seorang ibu.
Sampai pada puncaknya, satu bulan kita tidak bertemu, komunikasi hanya lewat hp saja. Setiap aku minta untuk bertemu dia selalu sibuk dengan anaknya dengan alasan ga ada yang ngurus anaknya, anaknya butuh perhatian.
Yaa...memang begitu, tapi aku ga mau mengerti, sampai akhirnya aku bilang klo aku ga mau ketemu dengan dia lagi.
Sakit rasanya dengan kebodohanku mengeluarkan kata-kata itu, membuat dia pergi tanpa bisa aku lihat wajahnya, tanpa memeluknya,pergi begitu saja.
Sampai akhirnya aku bekerja dan menikah di tahun 2009.
Saat akan menikah temanku memberitahu aku satu hal "klo kamu nikah, cintai suami kamu karena kekurangannya, soalnya saat kamu tau kelebihannya, itu menjadi satu kebanggaan buat kamu, tapi klo kamu mencintai kelebihannya, nanti pada saat kamu tau kekurangannya kamu pasti ninggalin dia."
Itu yang membuat aku bertahan sekarang, Sebesar apapun masalahku dengan suamiku, aku tak pernah membahas panjang. Aku sayang sama suamiku tapi terkadang aku tetap berharap bisa bertemu sekali saja dengan A Dika.
Tapi tidak mungkin, aku sudah menikah sekarang, ada suami dan anakku yang masih berumur 1tahun 8 bulan.
Terkadang saat aku bertengkar dengan suamiku, aku selalu teringat dengan A. Dika, karena aku tau A. Dika tidak pernah semarah itu jika ada masalah.
Mungkin aku salah, seharusnya aku tidak pernah dan jangan berharap A. Dika bisa kembali lagi, tapi tetap saja selalu ada perasaan itu.
Aku hanya ingin tau di mana A. Dika sekarang? Bagaimana kabarnya?
Aku menyesal sudah mengeluarkan kata-kata yang seharusnya aku pikirkan dulu sebelum berucap. Semua jadi pelajaran berharga buat aku, saat kita memutuskan untuk menikah kita haruslah dewasa, bukan dewasa tentang usia, tapi pemikiran.
Saran Saya untuk Re:
Curhat anda sangat menarik, Sebuah kejujuran tentang perasaan yang tak banyak orang berani mengungkapkannya.
Tak ada yang salah dengan perasaan cinta kepada seseorang. Itu anugerah Tuhan untuk semua insan. Selama rasa cinta itu berada dalam batas-batas norma, etika dan hukum Tuhan.
Saat anda mencintai Dika dan Dika pun mencintai anda tak ada masalah sebenarnya. Hubungan itu bisa berlanjut ke jenjang pernikahan. Tapi karena ada sedikit ganjalan soal anak maka hubungan anda pun berakhir.
Tak perlu merasa bersalah karena anda merasa sudah salah bicara. Itu hanya penyebab dari sebuah kehendak Tuhan. Dan Tuhan telah mempertemukan anda dengan suami yang menyayangi anda dan telah memberi anda seorang anak. Itu semua atas kehendaknya.
Klo anda masih memendam rasa cinta pada Dika itu juga wajar, tak mudah memang bagi seorang wanita untuk melupakan orang yang cintainya. Tapi sekarang anda harus bisa menahan diri karena anda sudah menikah. Karena ketika anda mengikuti dorongan perasaan dan keinginan untuk bertemu dengannya, ada seseorang yang akan tersakiti.
Dia mungkin bisa memahami dan mengerti perasaan anda. Tapi tetap saja hatinya akan tergores rasa sakit, karena istri yang dicintainya mencintai orang lain.
Saran saya, biarlah rasa cinta anda menjadi masa lalu dan kenangan indah anda dengannya. Biarlah dia menjalani hidupnya dengan orang yang dicintainya. Jalanilah hidup anda dengan suami dan anak yang anda cintai dan mencintai anda. berusahalah untuk mencintai dan menyayangi mereka dengan tulus dan sepenuh hati.
Saran saya mungkin subyektif karena saya melihat masalah anda dari kacamata seorang pria sekaligus seorang suami yang juga tak ingin disakiti oleh istrinya.
Semoga anda bahagia dengan orang yang mencintai dan anda cintai.
Demikian saran saya, semoga membantu.
Curhat yang dikirim via email ini saya posting di blog atas izin yang bersangkutan.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Halo semua, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengiklankan orang besar, seorang penyembuh rohani.
Dia membantu saya ketika saya masih di titik terendah dalam hidupku, saat itulah suami saya meninggalkan saya tanpa alasan atau peringatan, ia menolak untuk memilih panggilan dan pesan saya meninggalkan-Nya. Dia benar-benar meninggalkan saya dan putri saya. Aku sangat bingung dan frustrasi dan tidak apa yang harus dilakukan, itu adalah ketika seorang teman memperkenalkan saya ke Dr dako melalui email saya menulis kepadanya dan menjelaskan apa yang akan. Dia bilang dia dapat membantu saya, bahwa suami saya akan kembali ke saya setelah ia selesai, terbesar saya terkejut suami saya kembali ke saya menangis dan memohon saya untuk memaafkannya. Aku merasa terlalu senang untuk tetap marah kepadanya karena aku cinta begitu mencintainya, Connor dan lily putri saya adalah saya seluruh dunia.
Apakah ada orang akan melalui tersebut atau lain semacam itu? Saya percaya dia dapat membantu Anda. Mengapa tidak menghubungi dia dan memecahkan masalah Anda. Anda dapat menghubunginya melalui email.
nakodako@Gmail.com
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)